RSS

Kultum Tentang Sabar

Created By: Mamluatul Azazah

Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Alhamdulillahirabbil alamin, washolatu wasalamu ala asyrafil anbiya’ wal mursalin, wa’ala alihi washohbihi ajma’in. Amma ba’du

Marilah kita panjatkan puji syukur kepada Allah Swt, dan Nabi Muhammad SAW yang menjadi teladan kita semua.
Teman-teman, hari ini saya akan menyampaikan kultum yang berjudul Senantiasa Sabar dalam semua hal.
Sabar berasal dari kata “sabri” yang artinya menahan. Menurut istilah, sabar adalah menahan diri dari kesusahan dan menyikapinya.
Allah SWT berfirman dalam QS Al-Baqarah:153
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اسْتَعِينُوا بِالصَّبْرِ وَالصَّلَاةِ ۚ إِنَّ اللَّهَ مَعَ الصَّابِرِينَ
“Hai orang-orang yang beriman, jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu, sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar.”


 
Dalam ayat tersebut, Allah SWT menjelaskan bahwa kita harus bersabar dan melaksanakan sholat, karena kedua itu adalah penolong kita. Allah akan selalu bersama orang-orang yang bersabar dalam semua hal.

Biasanya, kita tidak sabar. Contohnya ketika kita berada di sekolah, yaitu tidak mengantri saat makan, saat mau ke kamar mandi, mengantri wudhu, dan lain-lain, lebih bagus jika kita mengalah. Dan juga dirumah ketika kita sakit, kita terus mengeluh, melainkan rasulullah. Saat Rasulullah sakit, tidak ada keluhan yang keluar dari mulutnya, beliau tetap sabar mendapat ujian tersebut. Jika Rasulullah sakit, dia tidak pernah meninggalkan sholat. Berbeda dengan kita, biasanya saat sakit, kita meninggalkan sholat. Walaupun Rasulullah terbaring lemah di tempat tidur, beliau tetap menjalankan sholat dengan posisi tidur. Kalau kita, hanya tidur terus... Iya enggak?

Terkadang, kita sering diledek walaupun hanya bercanda, terkadang kita emosi dan sakit hati. Jika kita sabar, kita akan mendapat pahala. Kalau kita malah membalas, berarti kita juga dapat dosa. Mau enggak?                                                                                                                                               

Rasulullah sering difitnah, diludahi, dilempari, dan dimusuhi. Tetapi, Rasulullah tidak pernah membalas melainkan membantu orang yang memfitnahinya itu. Jika kita difitnah, dan diledek pasti kita membalas, mana mungkin kita malah membantu orang yang memfitnah kita. Benar kan?
Jadi teman-teman kita harus meneladani sikap Rasulullah. Kita harus menjadi lebih baik, daripada hari kemarin. Yang tadinya suka tidak sabar, menjadi lebih sabar. Itu saja yang bisa saya sampaikan. jika ada yang salah, mohon dimaafkan.   

Wabillahi taufik walhidayah, wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

0 komentar:

Posting Komentar